Manusia adalah makhluk yang sering salah dan tak luput dari lupa. Saking seringnya alpa tak satupun diantara kita pasti pernah melakukan dosa. Baik dosa yang kita sadari maupun yang tak kita sadari itu adalah dosa.
Namun demikian, sebaik-baik pendosa adalah orang yang merasa berdosa dan segera bertaubat dari dosa itu. Tidak putus asa dari pertaubatan, dan terus berusaha keras untuk berbuat baik. Karena kesalahan itu akan terhapus oleh kebaikan yang dilkaukan setelahnya.
Taubat berarti kembali, taubat juga berarti meminta ampun dan maaf atas kekhilafan yang kita miliki. Dalam Islam, memohon ampunan kepada Sang Pemberi Maaf, Allah subhaanahuwa ta’ala, ini disebut sebagai istighfar.
Ada berbagai langkah seorang dikatakan telah bertaubat atau meminta ampun. Diawali dari keinginan kuat hati untuk merubah diri dari kesalahan, kemudian mengucap kalimat istighfar hingga menutupi perbuatan buruk itu dengan tidak menyebarkannya dan menggantinya dengan kebaikan.
Selain dapat menggugurkan dosa, untaian kalimat istighfar ini juga bisa menaikkan derajat seseorang. Bahkan Nabi Muhammad saw, serta para Nabi yang lain pun, meskipun mereka memiliki predikat maksum (terjaga dari dosa) mereka adalah manusia yang paling gemar meminta ampunan kepada Allah swt.
Para Rosul adalah manusia terbaik di muka bumi ini, dijamin dengan surgaNya Allah, tetapi mereka adalah orang yang paling banyak meminta ampun kepada Allah swt. Bahkan Nabi Muhammad saw dalam sehari meminta ampun hingga 70 kali.
Kalimat yang paling pendek dalam mengucap istighfar adalah astaghfirullah, artinya aku meminta ampun kepada Allah. Dan yang lebih panjang dari itu adalah astaghfirullahal ‘adzim wa atuubu ilaih, artinya aku minta ampun kepada Allah yang Maha Agung dan aku bertaubat kepadaNya.
Ada lagi jenis istighfar yang lebih panjang dari itu, bahkan memiliki keutamaan yang sangat besar yaitu dijaminkan dengan surgaNya Allah swt bagi mereka yang meyakini maknanya. Wirid mohon ampunan itu disebut juga dengan sayyidul istighfar atau rajanya istighfar.
Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam sebutkan, pemuka ucapan istighfar adalah engkau mengatakan dengan doa berikut ini.
Allahumma anta robbi laa ilaaha ilaa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka, wa ana ala ahdika wa wa’dika mastato’tu audzubika min syarri ma sona’tu abu u laka binikmatika ‘alayya wa abu u bidzanbi fainnahu laa yaghfiru dzunuba illa anta.
Ya Allah Engkaulah Tuhanku yang tidak ada tuhan kecuali Engkau, Engkau yang menciptaku, dan aku adalah hambamu dan aku berada diatas janji denganMu dan aku penuhi semampuku, aku berlindung dari kejahatan yang telah aku lakukan aku mengakui nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui dosa-dosa yang telah aku lakukan. Maka ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang Maha Mengampuni dosa kecuali Engkau saja.
Maka, lazimilah wirid doa istighfar diatas mudah-mudahan kita semua termasuk orang yang mendapat ridhoNya dan dimasukkan ke dalam ahli surga.
Bahkan meminta ampunan kepada Allah itu wajib bagi seorang muslim. Dalam surat An Nisa ayat 106 Allah swt perintahkan, “Dan mohonlah ampun kepada Allah, sungguh Allah maha Pengampun lagi Maha penyayang.”
Dialah Dzat yang Maha Esa, yang Maha Malu jika ada hambanya yang menengadahkan tangannya untuk memohon sesuatu. Sunnguh, Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.
Perbanyak doa dan ampunan kita, karena Ia Maha Pemurah dan Maha Menerima Taubat hambaNya yang berbuat salah.
Sumber
http://www.dakta.com/news/19328/kesempurnaan-sayyidul-istighfar
https://salikun.com/fadhoil-amal/doa-sayyidul-istighfar/