Penerjemah tersumpah adalah penerjemah yang telah memperoleh sertifikasi tertentu untuk menerjemahkan teks hukum atau hukum, mengingat teks di bidang ini sangat sensitif.
Penerjemah tersumpah ini berbeda dengan penerjemah bersertifikat yang diterbitkan oleh HPI (Himpunan Penerjemah Indonesia) sebagai lembaga resmi untuk menilai kompetensi penerjemah di Indonesia. Penerjemah bersertifikat tidak sama dengan penerjemah tersumpah ya, karena penerjemah tersumpah fokus pada dokumen resmi dan legal.
Kapan penerjemah tersumpah dibutuhkan?
Penerjemah tersumpah wajib menerjemahkan dokumen resmi seperti ijazah, sertifikat, dll.
Ambil contoh, Anda adalah lulusan universitas di luar negeri dan ijazah Anda diterbitkan dalam bahasa Inggris. Anda ingin melamar pekerjaan di bidang pemerintahan tertentu di Indonesia. Setelah itu, Anda akan diminta untuk melampirkan sertifikat eksternal beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Di sinilah peran penerjemah tersumpah masuk.
Penerjemah tersumpah juga menerjemahkan teks-teks yang terkait dengan undang-undang lain, selain dokumen resmi yang tercantum di atas.
Untuk menggunakan jasa penerjemah tersumpah relatif lebih mahal karena harus lulus sertifikasi tertentu.
Lalu, untuk menerjemahkan abstrak tesis atau jurnal internasional, misalnya, perlukah jasa penerjemah tersumpah? Jawabannya adalah tidak.
Untuk menerjemahkan teks di luar bidang hukum, Anda tidak memerlukan penerjemah tersumpah. Anda bahkan dapat menerjemahkan abstrak atau jurnal internasional Anda.
Ada tiga kriteria terjemahan yang baik:
1. Presisi
Akurasi mengacu pada transfer pesan antara teks sumber ke teks terjemahan. Terjemahan yang baik harus akurat, dalam arti penerjemah harus mempertahankan makna dan pesan dari teks aslinya. Seharusnya tidak ada penyimpangan dalam arti, juga tidak boleh dibuat-buat.
2. Penerimaan
Mungkin terjemahannya bisa akurat, tapi bisa jadi kurang bisa diterima. Penerimaan mengacu pada budaya dan standar bahasa target (bahasa di mana teks akan diterjemahkan).
Misalnya, kita akan menerjemahkan teks dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Anggap saja kita mengalami kata-kata kasar seperti “anjing!” Misalnya. Apa terjemahan kata yang diterima?
“anjing”?
tentu tidak. Anjing atau anjing dalam budaya berbahasa Inggris sama sekali bukan kutukan karena mereka biasanya menganggap anjing sebagai teman, seperti kucing.
Kata yang tepat untuk menerjemahkan umpatan adalah menerjemahkannya sebagai umpatan juga. Dia mungkin bisa menggunakan kata-F dan sejenisnya, tergantung konteksnya.
3. Keterbacaan
Jika terjemahannya akurat dan dapat diterima, hak terakhir yang harus diperhitungkan adalah keterbacaan. Keterbacaan mengacu pada seberapa mudah bagi pembaca untuk memahami teks yang diterjemahkan. Betapa mudahnya bagi pembaca untuk memahami teks terjemahan.
Apakah teks yang diterjemahkan dapat dipahami dengan lancar, atau apakah pembaca harus mengulang beberapa kalimat untuk memahami isi teks, atau apakah terjemahannya sangat sulit untuk dipahami.
Keterbacaan meliputi penggunaan struktur kalimat yang pendek dan tidak ambigu, penggunaan istilah umum yang memudahkan pembaca untuk membaca, dll. Keterbacaan juga dipengaruhi oleh siapa target pembaca teks terjemahan.
Teks yang ditujukan untuk anak-anak tentunya akan berbeda dengan teks yang ditujukan untuk remaja atau orang dewasa. Teks untuk para ahli pasti berbeda dengan teks untuk orang awam atau pemula. Di sinilah peran penerjemah sangat penting untuk mengetahui pembaca yang dituju dari teks terjemahan, sehingga terjemahan tersebut memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, serta akurat dan dapat diterima.
Standar kualitas untuk penerjemah yang terbaik adalah:
1. Kualitas terjamin
Hal ini dilakukan oleh penerjemah profesional yang akrab dengan seluk beluk terjemahan, dan kualitas hasil terjemahan dijamin oleh standar yang ditetapkan di atas.
2. Dikerjakan langsung oleh manusia, bukan mesin
Pernahkah Anda membaca hasil google translate yang terasa sangat tidak manusiawi?
Jangan khawatir lagi! Karena dengan penerjemah tersumpah pasti dilakukan oleh penerjemah manusia sungguhan, yang dapat menyesuaikan konteks dan situasi, sehingga terjemahan Anda akan terlihat lebih natural.
3. Dapat ditinjau
Setelah menerima terjemahan, Anda mungkin merasa ada yang kurang dalam terjemahan. Anda dapat mengomunikasikan bagian-bagian yang perlu diperbaiki agar hasilnya lebih baik.